Monday, 4 May 2009

FLU BABI, SIAPA TAKUT

H5N1Flu Babi menjadi momok bagi sebagian besar masyarakat Dunia saat ini.  Flu Babi adalah penyakit Influenza yang disebabkan virus Influenza A subtipe H1N1. WHO sebagai Organisasi Kesehatan dunia memberikan skala 4  untuk level bahaya pandeminya. Level Pandemi 4 berarti penularan flunya sudah berada dari orang ke orang dan menyebabkan wabah terus–menerus pada masyarakat.

Di Amerika, yang saat ini baru ditemukan 10 kasus penularan, dilakukan tindakan pencegahan meluasnya pandemi dengan meliburkan sekolah-sekolah. Sedangkan di Negara episentrum virus tersebut, Mexico ditemukan 878 kasus positif terinfeksi Flu Babi dengan 60 di antaranya meninggal dunia. Negara ini melakukan pelarangan bepergian penduduk antar kota, pembatalan misa dan peliburan sekolah. Di Indonesia sendiri, pemerintah sempat latah dengan pengetatan dan penolakan impor daging Babi, walaupun hingga saat ini di Indonesia belum ditemukan satu kasus flu Babi. Sebagai imbasnya para pedagang daging Babi mengeluhkan penurunan omzet penjualan sampai dengan 50%. Sampai sejauh ini flu Babi dilaporkan sudah meluas hingga ke Selandia Baru, AS, Israel dan Prancis. Penyebaran yang cepat dengan jangkauan yang luas ini diduga disebabkan oleh aktivitas transportasi udara.



Virus dengan skala pandemi besar terjadi setiap 90 tahun sekali. Terakhir terjadi pada tahun 1918 yang mengakibatkan kematian beberapa juta manusia di seluruh dunia. Dari data statistik tersebut nyata bahwa dalam kurun waktu 90 tahun sebuah strain virus baru yang cerdas tercipta, yang mampu mengelabui sistem pertahanan tubuh manusia yang sebelumnya sudah menyimpan antibodi untuk virus sebelumnya.

H5N1 new Bagaimana sungguhnya proses terbentuknya virus H1N1 ini? Para ahli memberikan hipotesa bahwa virus swine flu (Flu Babi) ini terjadi dari perpaduan virus flu unggas, flu Babi dan flu manusia yang bergabung sedemikian rupa saat terinfeksi pada tubuh babi. Penularannya sendiri  dapat ditularkan melalui binatang, terutama Babi. Mekanisme penularan virus ini hingga menyentuh level komunitas adalah sebagai berikut dari Babi ke Babi, Babi ke Manusia dan Manusia ke Manusia melalui udara dan kontak langsung dengan penderita. Masa inkubasi virus ini sama dengan virus Ispa lainnya yaitu sekitar tiga hingga lima hari. Adapun gejala yang ditimbulkan flu ini antara lain demam, sakit sekujur tubuh, batuk, radang tenggorokkan, pilek dan muntaber.

Lalu dengan seluruh data yang tersaji pada bagian atas tulisan ini apakah sudah pupus harapan kita untuk dapat terlepas dari bahaya pandemi virus Flu Babi? Apakah Flu Babi layak menjadi momok yang menakutkan umat manusia di seluruh dunia?

WHO dengan Sistem Biosekuritasnya mencoba untuk mengantisipasi dan mempersempit ruang gerak pandemi yang diakibatkan oleh suatu virus tertentu. Dari sisi medik WHO dalam panduannya menyebutkan obat antivirus seperti Tamiflu dapat digunakan untuk mengisolasi penderita dan melindungi orang-orang di sekitarnya.

Pemerintah Indonesia yang sudah terlebih dahulu merasakan bahaya  ancaman pandemi sebuah virus, melalui serangan flu burung beberapa waktu lalu tampak lebih siap menghadapi wabah ini dibanding dengan negara Eropa lainnya.  Pada setiap bandar udara International sudah terpasang alat canggih dengan sensor yang dapat memindai suhu tubuh penumpang pesawat yang diduga terkena demam akibat infeksi virus. Apabila ada penumpang dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius maka alarm otomatis akan berbunyi. Alat itu juga secara otomatis akan menyemprotkan cairan alkohol dengan dosis tertentu yang menyebabkan sterilisasi virus pada penumpang bersangkutan.

Seperti kelemahan virus pada umumnya, flu Babi tidak dapat bertahan pada suhu lebih dari 80 derajat celcius. Sehingga aman bagi kita untuk mengonsumsi daging Babi apabila sebelumnya sudah dimasak dan matang secara merata dengan panas bakar di atas 80 derajat celsius.

Buat anda yang hobi dan diperbolehkan secara keyakinan untuk mengonsumsi daging ini plate, maka tidak usah kuatir untuk melanjutkan wisata kulinernya smile_wink


Related Posts by Categories



 
© Template By Heru Imam Santoso